Alhamdulillah , pagi ini sudah menyampaikan kultum walau cuma beberapa ayat dan durasi pendek :D
Read full post »
Ada cerita tentang seorang ustadz dan
3 orang muridnya yaitu ali , abi , dan adi . ketiga murid itu tentu mempunyai
watak dan sifat yang berbeda-beda, pada suatu hari sang ustadz ingin menguji
keimanan ketiga muridnya tadi , maka dibuatlah tugas untuk ketiga muridnya itu
yaitu disuruh menyembelih ayam tetapi dengan syarat siapapun tidak boleh tahu dan besoknya harus sudah dibawa dihadapan ustadznya tadi,
kemudian ketiga muridnya itu tadi menyanggupinya.
Hari berikutnya sang ustadz
bertanya “dimana ayam sembelihan kalian?” si ali menjawab "ini ustadz ayamnya
sudah saya sembelih ketika tengah malam dan kerika semua keluarga saya sedang tertidur
lelap, jadi tidak ada orang yang tahu" ,
Kemudian si abi juga bilang "kalau saya waktu semua keluarga saya sedang
pergi keluar dan saya masuk kekamar mandi dan saya sembelih ayam ini tadz" ,
Tetapi murid yang ketiga tetap diam, sang ustadz pun bertanya "gimana dengan mu di?"
Adi menjawab "masih hidup
tadz".
"Lho kenapa di?" tanya ustadz
"Maaf saya tidak bias tadz , tugasnya terlalu sulit" jawab Adi.
Kemudian ustadznya menjawab "Lho
kan tinggal niat karena Allah trus disembelih "
Kemudian adi menjawab lagi "soalnya waktu saya mau menyembelih ayam ini saya selalu diawasi tadz"
"Diawasi siapa? teman-teman yang lain aja bisa kenapa kamu tidak bisa?" tanya ustadz.
"Kan Ustadz sendiri yang bilang Allah itu tidak pernah tidur , Allah Maha Melihat dan Maha
Mengetahui" jawab Adi.
Nah dari cerita itu dapat disimpulkan bahwa kita tidak akan bisa
lepas dari pengawasan Allah walaupun kita sembunyi ditempat yang terpencil
sekaligus.
Kemudian dalam melakukan
pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:
- Allah SWT melakukan pengawasan secara
langsung. Yang menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan kapanpun .
"Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam" (QS. Al Mujadilah ; 7).
Bahkan Allah SWT teramat dekat dengan kita, seperti yang tersirat dalam QS. Qaaf ; 16
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” - Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat. Malaikat adalah hamba Allah yang tingkat keimanannya selalu stabil, berbeda dengan manusia yang kadang naik kadang turun. Maka malaikat sangat dipercaya oleh Allah untuk mengawasi semua makhluk ciptaan Allah SWT
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kemudian dijelaskan lagi pada (QS. Al Kahfi 49)
“Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita di hari penghisaban”Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup
mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah
kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)
Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Saya mengajak jamaah masjid al-mustagfirin dan khususnya saya , karena yang masih muda-muda ini tentu perjuangannya lebih berat lagi untuk tergoda dalam kemungkaran . Mari kita lebih hati-hati dan was-was terhadap apa yg kita lakukan .
Selamat berpuasa Ramadhan 1433 H hari ke-6 .
"Mari Recharge Keimanan Kita"